Sebelum wujudnya jasad dalam diri kita ini, sesungguhnya kita telah
mengadakan perjanjian dengan Allah S.W.T.
Kita telah berjanji akan mengabdi hanya
kepada Allah semata. Di dalam diri manusia tersimpan bukti yang paling besar
yang dapat dijadikan sebagai bukti bahawa ada Zat yang paling Agung yang telah
menjadikannya.
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"dan
juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan". (Az
Zaariyat, 21).
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka menjawab: "
Betul Engkau Tuhan Kami, kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ke-Esa-an Tuhan".
(Al- a'raaf, 172).
Jika manusia telah mengadakan perjanjian dengan Allah SWT ketika di alam
azali, mengapa harus diingkari terhadap perjanjian yang telah dilakukan
sendiri. Hanya mereka yang tidak mampu mengenal dirinya sendiri yang sesat dan
kafir dari ketentuan yang telah Allah S.W.T. gariskan.
Allah S.W.T yang menciptakan langit dan
bumi dengan segala isinya yang penuh dengan hikmah kehidupan. Semuanya patuh
dan taat sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan cara dan tujuannya
masing-masing. Bahkan gugurnya sehelai daun dari atas pohon dan jatuh ke atas
batu, semuanya berlaku atas perintah dari penciptanya.
"Mohon muhasabah diri termasuk dengan saya juga"
No comments:
Post a Comment